Normalisasi Data Base


Pengertian dan Contoh Normalisasi Database

Secara sederhana, normalisasi database adalah sebuah proses yang dilakukan untuk melakukan pengelompokan atribut beberapa kumpulan data yang membentuk sebuah entitas secara sederhana, yang bersifat fleksibel, non redundan serta mudah untuk melakukan adaptasi.

Hasilnya adalah pembuatan database dengan kualitas yang baik serta bisa dipertanggung jawabkan dengan benar. Adapun bentuk dari normalisasi pada database ini terdiri dari 9 bentuk pada ilmu basis data diantaranya adalah sebagai berikut:

  • 1NF
  • 2NF
  • 3NF
  • EKNF
  • BCNF
  • DKNF
  • 4NF
  • 5NF
  • 6NF

Untuk bentuk database 1NF, 2NF dan 3NF merupakan bentuk yang akan mudah ditemukan jika Anda berencana membuat sebuah database yang sempurna.

Selanjutnya untuk proses normalisasi berjalan dengan baik, dibutuhkan tahapan khusus dalam melakukannya.

  • UNF atau Unnormalized Form

Yaitu sebuah bentuk yang tidak normal sesuai data yang didapatkan dan memiliki unsur data yang berjumlah rangkap.

  • 1NF atau First Normal Form

Database yang terbuat dari sebuah entitas yang dilakukan karena atribut yang tersedia tak berjumlah lebih dari 1 nilai untuk menjadi contoh tunggal dari entitas yang dimaksud.

  • 2NF atau Second Normal Form

Yaitu sebuah entitas yang di bagian dalamnya tersedia atribut non primary key yang sepenuhnya bergantung pada full primary key.

  • 3NF atau Third Normal Form

Sebuah entitas yang mempunyai atribut non primary key yang mana tidak memiliki ketergantungan pada atribut primary key yang lainnya.

  • BCNF atau Code Normal Form

Yang terbentuk dari sebuah proses remove multivalued dependent yang bisa terjadi ketika masih ada anomaly yang terbentuk pada 3NF. Hal itu bisa terjadi karena hubungan pada bentuk terkait mempunyai sekitar lebih dari satu kunci kandidat.

  • 5NF atau Fifth Normal Form

Adalah sebuah tahapan yang digunakan untuk mengantisipasi terjadinya kasus join dependent yang kemudian bisa membuat perpecahan hubungan menjadi dua. Jika hal tersebut terjadi, maka bisa berdampak dimana kedua hubungan tersebut tak bisa disatukan kembali.

Pada tahapan yang terakhir, beberapa proses normalisasi database akan diawali dengan menguraikan data dalam bentuk tabel terlebih dahulu. Setelah itu baru data akan dilakukan analisis sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku hingga menjadi beberapa tingkat yang ada. Apabila pada tabel yang dilakukan pengujian ternyata belum memenuhi syarat khusus yang berlaku maka langkah selanjutnya adalah untuk memecah tabel menjadi beberapa tabel sampai menjadi bentuk yang lebih sederhana yang sudah disesuaikan dengan kebutuhannya.

Di bawah ini ada beberapa contoh normalisasi database yang ditampilkan dalam bentuk tabel khususnya untuk memberikan penjelasan pada tahapan awal proses yang akan dilakukan sesuai dengan kondisi yang ada. Beberapa contoh normalisasi pada database sesuai dengan bentuk normalisasi.

  • UNF atau bentuk tidak normal

Pada contoh berikut Anda harus bisa memasukkan setiap atribut yang terdapat di dokumen dasar database yaitu dokumen masukan dan keluaran hingga menjadi satu kelompok. Lakukan input data atribut yang terdapat di dokumen masukan meliputi data pengguna, form buku dan form data anggota. Semua dokumen tersebut harus dikumpulkan menjadi satu kesatuan kelompok sesuai ketentuan yang berlaku.

  • 1NF atau bentuk normal pertama

Contoh dari bentuk database yang ini memiliki syarat ketentuan dimana tidak ada baris yang memiliki rangkap pada masing-masing sel atau atribut yang memiliki nilai tunggal. Anda harus menghapus dan membuang semua rangkap dari atribut yang ada pada bentuk ini kemudian mengubahnya menjadi sel yang memiliki nilai tunggal pada sebuah kelompok angka baru pada bentuk database pertama. Setelah itu baru bisa menentukan jenis atribut yang akan menjadi kunci kandidat yang seterusnya menjadi primary key.

  • Bentuk normal kedua

Bentuk database yang kedua mempunyai syarat harus mempunyai bentuk normal pertama dan semua atribut yang tak termasuk ke dalam kunci utama yang mana mempunyai fungsi tergantung pada kunci utama dengan sepenuhnya. Kemudian buat sebuah tabel baru yang mana setiap himpunan yang ada memiliki jenis fungsi yang saling bergantung antara jenis atribut dengan kunci utama dan tanpa kunci.

  • 3NF atau bentuk normal ketiga

Kemudian contoh normalisasi database yang keempat adalah yang mempunyai syarat dimana harus bisa menghapus anomali yang menjadi hasil dari ketergantungan dari fungsi yang ada. Disamping itu, untuk bisa membuat atribut yang termasuk ke dalam atribut detail yang tak memiliki ketergantungan secara langsung dengan kunci utama harus sudah berada dalam kondisi bentuk normal yang kedua.

Langkah berikutnya adalah dengan membuat atribut dari kotak merah pada kelompok tabel atau himpunan angka bisa terpisah atau terkelompokkan dengan baik. Kelompok yang dimaksud harus dilakukan pemindahan dari tabel semula ke tabel yang baru. Untuk bisa lebih mudah dalam memahami dan mempelajari proses normalisasi maka Anda bisa membuat gambaran secara khusus.

Semoga artikel diatas bisa membantu anda dalam memahami pengertian dari normalisasi. Selanjutnya anda harus mengetahui apa dari tujuan normalisasi.

Tujuan Normalisasi Database

Setelah mengetahui pengertian dan contoh dari sebuah proses normalisasi pada database, berikutnya adalah sangat penting untuk bisa mengetahui apa tujuan normalisasi database.

Diketahui bahwa tujuan dari dilakukannya normalisasi pada database terdiri dari dua macam yaitu;

  1. Untuk membantu menghapus dan mengurangi redundansi data.
  2. Untuk memastikan adanya dependensi data yaitu data yang dimaksud ada di lokasi tabel yang benar

Lalu bagaimana jika terjadi data yang terdapat di database ternyata belum dilakukan normalisasi? Maka akan terjadi 3 hal yang bisa membuat seluruh sistem yang berjalan mengalami kerugian. Ketiga jenis kemungkinan tersebut adalah sebagai berikut:

  • Delete Anomali yaitu proses menghapus data yang kurang sesuai dengan yang diharapkan. Data yang dimaksud adalah jenis data yang seharusnya tak ikut terhapus kemungkinan ikut terhapus saat dilakukan proses penghapusan data.
  • Insert anomali yaitu sebuah kondisi yang tidak memberikan peluang untuk memasukkan beberapa data secara langsung dalam penyimpanan database karena sesuatu hal.
  • Update anomali adalah sebuah kondisi yang terjadi ketika nilai yang dilakukan perubahan ternyata membuat adanya inkonsistensi pada database yang ada



Sumber : https://course-net.com/blog/normalisasi-database-adalah-pengertian-contoh-tujuannya/

 

 


Komentar